Waduh! Begini Dampak Virus Corona Bagi Perekonomian Indonesia

Mau Aman Belanja Di Marketplace? Lakukan 5 Hal Ini
February 12, 2020
Tenang! Ekonomi Indonesia bisa Bertahan dari Dampak Virus Corona, Begini Caranya
March 6, 2020
Show all

Virus Corona telah menjangkau Indonesia. Dua warga asal Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terjangkit virus mematikan tersebut. Kabar ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Senin (⅔). Sebelumnya, virus Corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia dalam tiga bulan terakhir. Virus yang berasal dari wilayah Wuhan, China, tersebut telah merenggut ribuan nyawa dari berbagai negara.

Faktanya, wabah virus Corona ini bukan hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga berdampak bagi perekonomian global termasuk Indonesia. Virus Corona secara langsung berpengaruh pada menurunnya kegiatan ekspor dan impor barang serta aktivitas pariwisata.

Seperti diketahui, sejak virus ini menyebar, seluruh negara memperketat arus masuk (impor) barang dari negara China. Mereka juga melarang kedatangan turis dari negara tersebut dan lebih mewaspadai orang dengan gejala penyakit Corona seperti batuk, demam, dan flu. Selain itu, peringatan travel warning juga dikeluarkan oleh banyak negara bagi kunjungan ke negeri tirai bambu itu untuk mengantisipasi penyebaran mematikan virus tersebut.

Meskipun pemerintah Indonesia belum memberlakukan aturan ketat untuk menanggulangi wabah ini, tetapi dampaknya telah terasa bagi perekonomian negara. Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, kondisi China cukup banyak mempengaruhi kondisi perekonomian di dalam negeri. Ekonomi China diyakini bergerak melambat dan mulai terganggu sehingga berimbas kepada negara yang memang bergantung pada permintaan ekspor dan impor negara tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa fakta yang perlu diketahui dari imbas mewabahnya virus Corona terhadap perekonomian Indonesia.

 

1. Lesunya Perdagangan

Tak dipungkiri lagi China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Negara ini menempati urutan pertama ekspor total Indonesia ke China di sektor migas dan 10 komoditas utama non-migas. Namun, akibat mewabahnya virus ini neraca perdagangan Indonesia ke China mengalami perubahan per 2020 Januari.

Dari data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perubahan signifikan terjadi pada ekspor minyak dan gas (migas) dan non-migas yang menurun 12,07 persen menjadi USD 2,24 miliar. Kemudian, penurunan impor sebesar USD 4 miliar atau 2, 71 persen. Penurunan terjadi rata-rata pada komoditas buah-buahan. Dengan kondisi seperti ini, maka tentu akan berpengaruh negatif terhadap penerimaan negara.

 

2. Sepinya Pariwisata

Wabah virus Corona berpengaruh besar terhadap sektor pariwisata Indonesia. Saat ini, pemerintah telah melarang penerbangan dari Indonesia ke China dan sebaliknya. Padahal diketahui, pada 2019 kunjungan wisatawan China ke Indonesia mencapai lebih dari 2,07 juta orang dengan pangsa 12,9 persen. Wisatawan China juga mendatangkan devisa sebesar USD 2,35 juta dan share terhadap PDB sebesar 0,21 persen.

Dari kejadian ini, wisatawan China yang datang ke Indonesia menurun secara drastis. Penurunan wisatawan terjadi pada destinasi wisata di wilayah seperti Bali.Kondisi tersebut, tentunya akan berpengaruh kepada pemasukan bagi daerah maupun negara. Kunjungan wisatawan dari luar negeri merupakan sumber pendapatan negara cukup besar. Sebab diketahui China merupakan salah satu negara dengan wisatawan yang memiliki nilai pengeluaran belanja besar di luar negeri. Sudah sangat jelas, jika efek domino virus ini berlanjut maka pemasukan devisa bagi negara akan berkurang dalam rentang waktu beberapa bulan ke depan.

 

3. Ketergantungan Indonesia Terhadap China di berbagai Sektor

Bagi Indonesia, China merupakan pemasok berbagai kebutuhan penting mulai dari sektor manufaktur, tekstil, hingga perangkat elektronik. Produk elektronik dan komponen listrik kebanyakan diimpor dari China. Pada tingkatan global, China juga merupakan ‘pemain’ penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. China dianggap menjadi raksasa ekonomi kedua setelah Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan global yang menyokong banyak negara-negara berkembang di benua Asia, Amerika, dan Afrika.

Sebuah survei yang dilakukan Reuters terhadap para ekonom terkait efek virus Corona terhadap perekonomian pada 19-25 Februari, menunjukkan bahwa akan terjadi perlambatan ekonomi secara signifikan pada sebagian besar wilayah Asia. Beberapa negara seperti Australia, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Korea Selatan akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini.

Dikutip dari laman katadata.co.id, pada survei The Economist Intelligence Unit (EIU) memasukan wabah virus Corona sebagai salah satu faktor yang akan mengancam perekonomian global. Selain virus Corona terdapat faktor lain seperti konflik Amerika Serikat-Iran dan perang dagang antara AS dan Uni Eropa.

Melihat dampaknya yang besar terhadap perekonomian dalam negeri dan dunia, virus Corona memang benar-benar telah melumpuhkan negeri Xin Jinping tersebut. Ketergantungan ekonomi selama ini dengan negara China bisa jadi salah satu penyebab ikut menurunnya perekonomian Indonesia dari sisi pendapatan. Bahkan, jika perekonomian China melemah satu persen akibat wabah virus Corona, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan mengalami perlambatan 0,23 persen. Oleh karena itu, kita tentu berharap Indonesia bisa kuat menghadapi pandemi virus Corona ini. Semoga dalam kondisi darurat sekarang para pejabat, pengusaha, dan pemangku kebijakan lain bisa bersama-sama mengatasi masalah ini, ya.

 

Admin Digital Marketer
Admin Digital Marketer
Digital Marketer merupakan perusahaan digital marketing agency yang mengerti kebutuhan bisnis anda di bidang internet marketing. Tim kami didukung oleh para praktisi digital marketing berpengelaman dan telah bersertifikasi google.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + six =

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes