5 Cara Meningkatkan Pengunjung Website yang Terbukti Aman dari Penalty Google
December 25, 2018
Ini 6 Kesalahan Cara Berjualan Online Shop Di Instagram
December 16, 2019
Show all

5 tahun terakhir ini sedang trend memasarkan bisnis lewat internet, banyak orang makin kesini makin banyak yang merekomendasikan untuk menggunakan jasa digital marketing agar mendapat profit dari sektor internet.

Saat ini juga masih terbilang jarang jika kamu sedang mencari pelatihan ataupun kursus yang membahas secara tuntas tentang digital marketing, biasanya hanya ada seminar seminar kecil dengan durasi waktu yang tidak terlalu lama. Maka di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Belajar Digital Marketing bagian pertama yang sangat cocok bagi kamu yang masih buta akan dunia digital marketing.

 

1. Tujuan/Objective Digital Marketing

Jika berbicara digital marketing, hal pertama yang harus diperhatikan adalah tujuannya. Terkadang keadaan bisnis kita akan mempengaruhi tujuan pertama ataupun goal yang akan kita capai dengan digital marketing.

Secara umum tujuan digital marketing terbagi menjadi 3, karena menggunakan channel apapun baik Iklan online (Facebook, Instagram, Google, dan lainnya) serta bermain di SEO (Search Engine Optimization) kurang lebih juga dibagi menjadi 3.

Berikut merupakan gambar dari objective campaign dari facebook ads.

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Kesadaran/Awareness

Tahap pertama yang dilakukan banyak praktisi digital marketing, jika brand kamu baru dan masih banyak yang belum mengetahui keberadaan kamu apalagi produk yang kamu tawarkan adalah sepesifik makan buat perencaan strategi untuk meningkatkan Brand Awareness kamu.

Biasanya konten yang disediakan untuk objective ini adalah lebih ke branding, bukan hard selling. Pembahasan tentang isu terhangat yang bisa dikaitkan dengan produk kamu dan lain sebagainya.

Ingat konten untuk branding tidak sama dengan konten untuk jualan! Pembahasan tentang jenis konten serta konten marketing akan lebih lanjut dibahas di bawah.

 

  • Pertimbangan/Consideration

Consideration merupakan 1 tahap sebelum calon pembeli benar benar yakin untuk membeli produk ataupun jasa yang kamu tawarkan. Bisa dilihat turunan dari objective ini jika di facebook adalah yang pertama Traffic/Lalu lintas Kunjungan website , yaitu membuat orang orang yang tertarik dengan apa yang kamu tawarkan untuk mempelajari lebih jauh di website ataupun landing page yang telah kamu tentukan sebelumnya.

Selain itu juga termasuk mendapatkan leads untuk potential buyer lho, jadi iklan kamu disertai dengan form untuk mengisi data pribadi mereka yang selanjutnya bisa di followup langsung oleh tim marketing kamu.

 

  • Konversi/Conversion

Tahapan terakhir jika branding kamu sudah bagus dan sudah banyak interaksi dari follower kamu, kini sudah waktunya untuk masuk ke objective conversion, yaitu konten serta iklan dalam strategi yang kamu berikan memang berisi hardselling yang membuat orang orang yang telah mengetahui brand kamu untuk melakukan pembelian.

 

2. Istilah yang sering kamu temui dalam Digital Marketing

Dalam melakukan marketing secara digital pasti kamu akan menemukan istilah asing yang jarang kamu dengar, jangan khawatir kita akan membahas dan menjelaskan satu persatu istilah yang banyak digunakan dan kamu temui di digital marketing.

 

  • Dalam Iklan Online

– Reach, artinya jangkauan. Berarti iklan kamu telah dilihat atau menjangkau sesuai angka yang tertera di reach. Jika angka reach iklan kamu 100rb maka artinya iklan kamu telah dilihat oleh 100rb orang lho.

– Impression, artinya Tampilan atau Tayang. Terkadang orang masih banyak yang bingung perbedaan antara reach dan impression. Pastinya jumlah impression bisa lebih tinggi dibandingkan dengan reach. Kenapa? karena bisa saja 1 orang melihat iklan kamu lebih dari 1 kali, misal sebanyak 3 kali. Maka reach nya adalah 1 sedangkan impressionnya adalah 3.

– Click, artinya klik. Tedapat di google adwords yaitu iklan kamu telah di klik berapa kali oleh para pengunjung.

– CTR (click through rate), artinya adalah perbandingan antara jumlah klik dengan jumlah tayang. Misal dari 100 kali tayang iklan kamu di klik sebanyak 20 kali. jadi CTR nya adalah 20%. Untuk di google adwords, iklan dianggap baik dan berhasil jika CTR nya minimal 2%. Jika dibawah berarti ada yang tidak tepat, bisa karena target tidak sesuai ataupun konten iklan tidak menarik.

– View, artinya jumlah tontonan. Dapat kamu temui di iklan youtube, jadi jika iklan kamu memiliki jumlah tayang (impression) 100 tapi View nya hanya 1 maka 99 orang lainnya melakukan skip pada iklan video kamu.

– CPC (Cost per Click), yaitu biaya yang harus dikeluarkan dalam 1 click.

– CPA (Cost per Acquisition) / CAC (Consumer Acquisition Cost), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk 1 orang melakukan aksis tertentu, misal melakukan pembelian, download, daftar, mengisi data, dan lainnya.

 

  • Dalam Website (SEO)

– Pageviews, merupakan jumlah suatu halaman atau page dilihat oleh user, jika user tersebut mengunjungi halaman tersebut kembali maka akan kembali dihitung. Secara mudahnya adalah berapa kali halaman itu dibuka tidak peduli berbeda user ataupun tidak.

– Sessions, merupakan periode waktu yang digunakan pengguna secara aktif dengan situs web, aplikasi, dll. Session tergantung dari browser ataupun website yang dikunjungi karena berbeda website bisa saja pengaturan session nya berbeda.

– Bounce Rate, merupakan ratio pantulan yang berarti seberapa banyak perbandingan visitor yang datang ke website yang bertahan dengan yang langsung meninggalkan website tersebut. Dinamakan bounce rate karena dianalogikan seperti bola yang memantul, seberapa banyak orang yang terpental (meninggalkan website) secara langsung tanpa melihat isinya. Semakin kecil nilai bounce rate semakin baik.

 

3. Content Funnel & Content Role

 

 

 

 

 

 

Pembahasan selanjutnya dalam belajar digital marketing adalah content funnel dan content role. Secara garis besar jenis content dalam digital marketing terbagi menjadi 4, yaitu awareness, interest, desire, dan action.

Semakin ke kiri target pembaca kamu semakin besar, tapi untuk maksud konversi tentu akan lebih kecil, sebaliknya semakin ke kanan maka target pembaca kamu semakin spesifik, tapi kemungkinan pembaca melakukan aksi tertentu yang kamu inginkan akan lebih besar.

Tapi jangan lupa content disini tidak hanya artikel ataupun halaman yang kita publish, tapi dapat berupa :

  • Artikel/News
  • Halaman static (info product, landing page)
  • Video
  • Ebook
  • File MP4
  • Dan lain sebagainya

Tapi secara jenis dan peran sesuai dengan gambar di atas, mari kita bahas satu persatu.

– Awareness

Content yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya target pasar kamu, tapi bisa juga untuk calon target pasar kamu. Kita ambil contoh, kamu memiliki bisnis jual beli mobil.

untuk content ini misal “Apa itu mobil MPV, SUV, dan City Car?”, “Kebijakan pemerintah terhadap pengguna mobil 2019”, dan lain sebagainya. Intinya adalah siapapun bisa menerima informasi ini dengan cuma cuma tanpa kamu berharap mereka melakukan aksi tertentu.

– Interest

Tahapan sesudah awareness, berarti content dibuat lebih mengarah ke produk tertentu yang ingin kamu tawarkan, misal dari artikel “Apa itu mobil MPV, SUV, dan City Car?” kita buat kelanjutan content nya yaitu “10 Keuntungan memiliki City Car di Jakarta”. Tentunya isi content mulai ada sedikit soft selling didalamnya dan bukan hard selling.

Biarkan pembaca membaca lebih jauh, seandainya mereka belum bisa masuk ke tahap “desire” tapi setidaknya mereka sudah lebih dulu mengetahui keberadaan kamu dan akan kembali lagi ke kamu untuk mencari informasi lebih.

– Desire

Content desire yaitu “Keinginan” berarti visitor sudah ada niat untuk membeli, tetapi mereka butuh diberi pilihan dan bukan paksaan.

Berikan pilihan seperti compare produk kamu dengan kompetitor ataupun perbandingan beberapa servis yang kamu berikan sehingga mereka bisa memilih mana yang paling cocok untuk mereka.

Seperti yang sendinblue (layanan email marketing) lakukan berikut ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

– Action

Content dengan target pembaca yang sangat specific dengan kemungkinan terjadi konversi yang besar. Content dibuat secara hard selling. Memberikan banyak keunggulan, benefit, serta apapun informasi yang bisa meningkatkan orang tersebut melakukan aksi tertentu.

Pada content jenis ini harus jelas action yang diinginkan apa dan harus difokuskan ke tujuan ini, tidak boleh ada 2 goal dalam content tersebut. Misal tujuannya adalah membuat mereka mengisi data pribadi di form yang kita sediakan, jangan berikan link eksternal untuk melihat halaman “Contact” kamu, ini bisa membuat bias tujuan semula.

Contoh content dalam bentuk landing page yang bagus dibuat oleh oracle untuk mendapatkan data leads dengan imbalan memberikan  suatu file.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Parapembaca dapat dengan mudah mengetahui harus berbuat apa untuk mendapatkan file yang oracle tawarkan tanpa harus membaca content yang kita sediakan secara penuh.

Berikan kemudahan untuk para pembaca sehingga mereka akan dengan sukarela melakukan aksi tertentu untuk kamu.

 

Lantas dari 4 content role tersebut mana yang harus didahulukan?

Jika kamu pendatang baru di dunia digital marketing pastinya akan sangat banyak membutuhkan content awareness untuk membuat calon customer datang ke landing page kamu dan sadar akan keberadaan kamu. Jadi untuk ratio kira kira 10 : 2 untuk awareness dan action.

Untuk pembahasan belajar digital marketing lebih dalam akan kita bahas di artikel selanjutnya yaa.

Selamat mencoba!

Admin Digital Marketer
Admin Digital Marketer
Digital Marketer merupakan perusahaan digital marketing agency yang mengerti kebutuhan bisnis anda di bidang internet marketing. Tim kami didukung oleh para praktisi digital marketing berpengelaman dan telah bersertifikasi google.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen + eight =

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes